Israel Serang Pasukan Suriah di Sweida yang Terlibat Konflik dengan Milisi Druze

https://frenchysymphony.com/ DAMASKUS – Pasukan Israel kembali melancarkan serangan di kota Sweida, Suriah selatan, pada hari Rabu, menyusul bentrokan sengit antara militer Suriah dan kelompok bersenjata Druze lokal. Serangan ini terjadi hanya beberapa jam setelah kesepakatan gencatan senjata diumumkan, yang bertujuan mengakhiri konflik sektarian yang telah berlangsung selama beberapa hari.

Israel Tambah Pasukan di Perbatasan Suriah

Pemerintah Israel menyatakan akan menambah kekuatan militernya di sepanjang perbatasan dengan Suriah. Pernyataan resmi militer Israel menyebutkan, “Berdasarkan evaluasi situasi terkini, Pasukan Pertahanan Israel telah memutuskan untuk memperkuat kehadirannya di perbatasan Suriah.” Kantor berita resmi Suriah, SANA, melaporkan bahwa pesawat nirawak Israel melakukan serangan di Sweida di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut.

Ketegangan Etnis dan Perpecahan Internal

Konflik yang terjadi di provinsi Sweida, yang mayoritas penduduknya adalah komunitas Druze, mencerminkan ketegangan antar kelompok etnis dan agama di Suriah. Warga minoritas merasa tidak percaya terhadap otoritas pemerintah saat ini. Pemerintah Suriah telah mengirim pasukan ke wilayah tersebut pada hari Senin guna menengahi bentrokan antara pejuang Druze dan kelompok bersenjata dari komunitas Badui. Namun, kehadiran militer justru memicu pertempuran langsung antara pasukan Suriah dan milisi Druze.

Serangan Udara Israel dan Gagalnya Gencatan Senjata

Israel melakukan serangan udara terhadap pasukan pemerintah Suriah pada hari Senin dan Selasa, dengan dalih untuk melindungi komunitas Druze. Gencatan senjata yang diumumkan oleh Kementerian Pertahanan Suriah pada Selasa malam hanya bertahan singkat. Media lokal Sweida24 melaporkan bahwa Sweida dan desa-desa di sekitarnya mengalami serangan artileri berat dan tembakan mortir pada Rabu dini hari.

Respons Pemerintah dan Peringatan Israel

Kementerian Pertahanan Suriah menyalahkan kelompok bersenjata ilegal di wilayah Sweida atas pelanggaran gencatan senjata, dan mengimbau warga untuk tetap berada di rumah demi keselamatan. Puluhan orang, termasuk warga sipil, personel militer, dan pejuang Druze dilaporkan tewas sejak konflik dimulai pada hari Minggu.

Dalam pernyataannya, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, memperingatkan Damaskus untuk “tidak mencampuri urusan komunitas Druze” dan menegaskan bahwa Israel akan melanjutkan serangan militer terhadap pasukan Suriah hingga mereka menarik diri dari wilayah selatan.

Dukungan Komunitas Druze dan Respons Internasional

Pemimpin komunitas Druze di Israel, Sheikh Mowafaq Tarif, menyebut kondisi saat ini sebagai “pertempuran demi kelangsungan hidup” bagi Druze. Di sisi lain, utusan Amerika Serikat untuk Suriah, Tom Barrack, menyatakan bahwa Washington sedang melakukan kontak dengan semua pihak yang terlibat guna meredakan ketegangan dan mendorong integrasi sosial.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *