Whistleblower: Zuckerberg Dituduh Bermitra dengan China, Partai Komunis Diduga Bisa Akses Data Pengguna Meta
Whistleblower: Zuckerberg Dituduh Bermitra dengan China, Partai Komunis Diduga Bisa Akses Data Pengguna Meta

https://frenchysymphony.com/ WASHINGTON – Seorang mantan petinggi Meta, Sarah Wynn-Williams, tampil sebagai seorang whistleblower dan menuduh perusahaan media sosial raksasa tersebut membahayakan keamanan nasional Amerika Serikat (AS) dengan membangun jejak bisnis yang signifikan di China.

Menurut Wynn-Williams, para eksekutif Meta, termasuk Mark Zuckerberg, mengambil keputusan yang memungkinkan Partai Komunis China untuk mengakses data pengguna Meta, termasuk informasi milik warga Amerika. Pernyataan ini disampaikan selama sidang Kongres yang dipimpin oleh Senator Josh Hawley, yang mengetuai Subkomite Kehakiman Senat tentang Kejahatan dan Antiterorisme.

“Saya menyaksikan para petinggi Meta berulang kali mengkompromikan keamanan nasional AS dan mengkhianati nilai-nilai Amerika,” ujar Wynn-Williams dalam pernyataan pembukaannya, seperti dilansir CBS News, Sabtu (12/4/2025). Wynn-Williams menuding Meta membuat perangkat sensor khusus untuk pemerintah China, yang memungkinkan pengawasan luas terhadap moderasi konten. Senator Hawley membuka sidang dengan menyatakan bahwa Meta “akan melakukan segala cara untuk mencegah” kesaksian Wynn-Williams pada hari Rabu. “Mengapa Facebook begitu berupaya menghalangi saksi ini mengungkapkan apa yang diketahuinya?” tanyanya. “Trik terbesar yang pernah dilakukan Mark Zuckerberg adalah membungkus dirinya dengan bendera Amerika dan menyebut dirinya seorang patriot serta menyatakan bahwa dia tidak menawarkan layanan di China, sementara dia menghabiskan dekade terakhir membangun bisnis senilai USD18 miliar di sana,” lanjut Wynn-Williams.

Pihak Meta Membantah Tuduhan

Pihak Meta menolak klaim tersebut, dengan menyatakan bahwa kesaksian Wynn-Williams “tidak sesuai dengan fakta dan penuh dengan pernyataan keliru”.

Juru bicara perusahaan, Ryan Daniels, menyatakan bahwa meskipun CEO Meta Mark Zuckerberg telah secara terbuka menyampaikan minat perusahaan untuk menawarkan layanannya di China, “Faktanya adalah: kami tidak mengoperasikan layanan kami di China saat ini.”

Kendati demikian, Wynn-Williams bersikeras bahwa tindakan Meta disengaja, dengan alasan keinginan perusahaan untuk memperluas bisnisnya di China. Wynn-Williams juga mengungkapkan bahwa Meta bekerja “sangat erat” dengan Beijing untuk menciptakan alat sensor yang bertujuan membungkam para pengkritik Partai Komunis China. Wynn-Williams mengklaim bahwa Meta mengancamnya dengan denda sebesar USD50.000 jika berbicara, meskipun pernyataannya benar. Meta mengklarifikasi bahwa jumlah tersebut adalah untuk setiap pelanggaran material terhadap perjanjian pemisahannya, bukan karena memberikan kesaksian di hadapan Kongres. Dalam kesaksiannya, Wynn-Williams juga menuduh bahwa model kecerdasan buatan (AI) Meta, Llama, dimanfaatkan untuk membantu perusahaan AI China, DeepSeek. Klaim ini menimbulkan pertanyaan lebih lanjut mengenai hubungan Meta dengan perusahaan-perusahaan China dan komitmennya dalam melindungi data pengguna. Dalam sebuah pernyataan tahun lalu mengenai Llama, juru bicara Meta, Andy Stone, menulis, “Dugaan peran satu versi model sumber terbuka Amerika yang sudah usang tidak relevan ketika kita tahu China telah berinvestasi lebih dari 1T untuk melampaui AS secara teknologi, dan perusahaan teknologi China merilis model AI terbuka mereka sendiri secepat, atau lebih cepat, daripada model AS.”

Tuduhan terhadap Meta muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan China terkait keamanan nasional, kepentingan ekonomi, dan kemajuan teknologi. Pemerintahan Presiden Donald Trump sebelumnya telah menaikkan tarif untuk barang-barang China dan tengah mengupayakan penjualan TikTok kepada pembeli Amerika. Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat juga telah membentuk Komite Khusus tentang Persaingan Strategis antara Amerika Serikat dan Partai Komunis China untuk menyelidiki tantangan China terhadap kekuatan global Amerika.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *