Trump Frustrasi pada Zelensky: Dia Bisa Kehilangan Seluruh Ukraina

https://frenchysymphony.com/ WASHINGTON – Gedung Putih menyampaikan rasa frustrasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Penyebab Frustrasi

Musababnya, Zelensky secara terbuka membahas rincian sensitif perundingan perdamaian yang bertujuan untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina. Pada Selasa lalu, Zelensky secara terbuka menolak proposal AS untuk konsesi teritorial ke Rusia, termasuk pengakuan Crimea sebagai wilayah Rusia, sebagai bagian dari kesepakatan damai. Menurut laporan media-media Amerika, tindakan Zelensky tersebut telah membuat marah para pejabat AS, di mana Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio melewatkan pembicaraan hari Rabu di London dengan delegasi Eropa dan Ukraina.

Pernyataan Gedung Putih

Selama jumpa pers pada hari Rabu, juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt menyuarakan rasa frustrasi Presiden Trump atas komentar terbaru Zelensky kepada media mengenai perundingan tersebut. “Sayangnya, Presiden Zelensky telah berupaya mendiskreditkan negosiasi perdamaian ini di media, dan itu tidak dapat diterima oleh presiden,” kata Leavitt. Leavitt menekankan bahwa pemerintahan Trump percaya pembicaraan semacam itu harus ditangani secara tertutup. “Tim keamanan nasional presiden, para penasihatnya telah mencurahkan banyak waktu, energi, dan upaya untuk mencoba mengakhiri perang ini,” katanya. “Pembayar pajak Amerika telah mendanai miliaran dolar dalam upaya ini dan sudah cukup,” imbuh dia.

Pernyataan tersebut menandakan ketidaksabaran yang semakin meningkat dalam tim Trump atas apa yang mereka lihat sebagai wacana publik yang tidak produktif seputar upaya perdamaian Rusia-Ukraina.

“Presiden frustrasi. Kesabarannya sudah sangat menipis. Dia ingin melakukan apa yang benar bagi dunia. Dia ingin melihat perdamaian, dan sayangnya Presiden Zelensky tampaknya bergerak ke arah yang salah,” kata Leavitt. Juru bicara Gedung Putih itu menjelaskan bahwa Trump tidak menuntut Ukraina mengakui kedaulatan Rusia atas Crimea, tetapi sebaliknya menyerukan dialog yang realistis. “Yang dia minta adalah agar orang-orang datang ke meja perundingan dengan mengakui bahwa ini telah menjadi perang yang brutal terlalu lama,” katanya. Dia menyimpulkan dengan menekankan perlunya kompromi dalam setiap kesepakatan damai di masa mendatang. “Untuk membuat kesepakatan yang baik, kedua belah pihak harus sedikit tidak senang,” kata Leavitt.

Peringatan Trump

Zelensky Bisa Kehilangan Seluruh Ukraina Sementara itu, Trump dalam sebuah posting di Truth Social pada Rabu mengatakan Zelensky dapat kehilangan seluruh negaranya jika dia terus menunda perundingan dengan Rusia. Zelensky telah mengumumkan secara terbuka bahwa Kyiv bahkan tidak akan membahas pengakuan resmi Semenanjung Crimea sebagai wilayah Rusia, sebuah prinsip utama dari proposal perdamaian yang didukung Washington yang hendak dipresentasikan pada sebuah pertemuan dengan para pejabat Eropa pendukung Ukraina pada hari Rabu. Setelah penolakan tersebut, para anggota utama delegasi AS menarik diri dari perundingan yang direncanakan, yang menyebabkan pertemuan tersebut “di-downgrade” pada menit terakhir. “Pernyataan ini sangat merugikan negosiasi perdamaian dengan Rusia karena Crimea telah hilang bertahun-tahun lalu,” tulis Trump, menuduh Zelensky memperpanjang konflik.

Pandangan Rusia

Versi narasi Moskow, penduduk Crimea yang sebagian besar beretnis Rusia memilih untuk bergabung dengan Federasi Rusia dalam referendum tahun 2014, menyusul kudeta bersenjata yang didukung Barat di Kyiv.

Namun, Kyiv dan negara-negara Barat menolak mengakui referendum tersebut dan menganggap Rusia mencaplok Crimea dari Ukraina. “Situasi Ukraina sangat buruk, dia dapat berdamai atau, dia dapat berjuang selama tiga tahun lagi sebelum kehilangan seluruh negara,” lanjut Trump merujuk pada Zelensky, sebagaimana dikutip RT, Kamis (24/4/2025). Trump menegaskan kembali bahwa Zelensky memiliki posisi tawar yang lemah dalam negosiasi. “Kita sangat dekat dengan kesepakatan, tetapi orang yang ‘tidak punya kartu untuk dimainkan’ sekarang harus menyelesaikannya,” imbuh Trump.

Pernyataan Kremlin

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan bahwa kesepakatan damai dengan Ukraina tidak mungkin diselesaikan dengan cara yang dipercepat karena kompleksitas negosiasi. Moskow mengatakan bahwa pihaknya selalu siap untuk terlibat dalam perundingan damai, asalkan mereka memastikan solusi permanen yang mengatasi akar penyebab konflik—sementara gencatan senjata sementara apa pun akan digunakan oleh pendukung Ukraina dari Barat untuk mempersenjatai kembali militer negara itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *