Putin: Tentara Bayaran Asing yang Membela Ukraina Dianggap Teroris!

https://frenchysymphony.com/ MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa tentara bayaran asing yang berperang mendukung Ukraina akan dianggap sebagai teroris berdasarkan hukum Rusia. Dengan status teroris, mereka tidak akan mendapat perlindungan hukum yang setara dengan tentara Ukraina reguler menurut hukum internasional. Peringatan ini disampaikan Putin saat mengunjungi Wilayah Kursk, yang merupakan kunjungan pertamanya sejak wilayah tersebut diserang dan diduduki sebagian oleh pasukan Ukraina.

Pernyataan Putin di Hadapan Staf Militer Rusia

Berbicara dalam pertemuan dengan Staf Umum Rusia dan komandan militer pada hari Rabu, Putin menegaskan bahwa setiap tentara Ukraina atau tentara bayaran asing yang tertangkap di wilayah Rusia bisa diperlakukan sebagai teroris berdasarkan hukum negara tersebut. “Semua orang yang melakukan kejahatan terhadap penduduk sipil di Wilayah Kursk, berhadapan dengan Angkatan Bersenjata, lembaga penegak hukum, dan layanan khusus kami, adalah teroris sesuai dengan hukum Federasi Rusia,” kata Putin. “Kantor Kejaksaan Agung Rusia dan Komite Investigasi mengklasifikasikan tindakan mereka demikian,” lanjutnya, sebagaimana dilaporkan oleh Russia Today pada Kamis (13/3/2025).

Status Hukum Tentara Bayaran Asing

Putin juga menegaskan bahwa Rusia akan memperlakukan semua individu dengan penuh kemanusiaan, termasuk tawanan perang (POW), namun mengingatkan bahwa tentara bayaran tidak memiliki status hukum yang sama dengan pasukan reguler. “Saya ingin mengingatkan bahwa tentara bayaran asing tidak dilindungi oleh Konvensi Jenewa 1949 tentang POW,” tambahnya.

Serangan Pasukan Ukraina di Wilayah Kursk

Wilayah Kursk yang berbatasan langsung dengan Ukraina telah mengalami serangan besar dari pasukan Kyiv pada Agustus 2024. Namun, pasukan Rusia berhasil memukul mundur mereka dalam beberapa pekan terakhir.

Penyelidikan Terhadap Kejahatan di Wilayah yang Dibebaskan

Di wilayah yang baru saja dibebaskan, penyelidik Rusia menemukan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa pasukan Ukraina telah melakukan pemerkosaan, penyiksaan, dan pembunuhan terhadap warga sipil selama pendudukan. Tentara bayaran asing juga disebutkan telah memainkan peran aktif dalam serangan Ukraina, menurut otoritas Rusia, yang memperingatkan bahwa setiap pasukan yang mendukung Kyiv akan dianggap sebagai “target yang sah.”

Konvensi Jenewa dan Status Tawanan Perang

Berdasarkan Konvensi Jenewa Ketiga, kombatan reguler yang berperang untuk pihak yang diakui dalam suatu konflik diberikan perlindungan jika mereka ditangkap oleh pihak lawan. Status tawanan perang menjamin akses ke tempat berlindung, makanan, perawatan medis, serta perlindungan dari kekerasan, intimidasi, dan perlakuan yang merendahkan martabat. Mereka tidak dapat dituntut hanya karena ikut serta dalam permusuhan, kecuali jika mereka melakukan kejahatan perang. Namun, Pasal 47 Protokol Tambahan I pada konvensi tersebut secara eksplisit mengecualikan tentara bayaran dari status kombatan reguler, yang berarti mereka tidak berhak atas status tawanan perang.

Penjatuhan Hukuman kepada Tentara Bayaran Asing

Pemerintah Rusia secara konsisten telah mengadili tentara bayaran asing yang bertempur untuk Ukraina. Pada Januari, pengadilan Rusia menjatuhkan hukuman 13 tahun penjara kepada pensiunan Ranger Angkatan Darat Amerika Serikat, Patrick Creed, karena bertugas bersama pasukan Ukraina dari 2022 hingga 2023. Pada bulan Maret, seorang warga negara Inggris, James Scott Rhys Anderson, dijatuhi hukuman 19 tahun penjara setelah dinyatakan bersalah atas kejahatan terhadap warga sipil di Wilayah Kursk.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *