Ajakan Pertemuan di Tengah Perang Tiga Tahun
BEIJING – Presiden Rusia Vladimir Putin mengundang Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk melakukan pertemuan langsung, dengan Moskow sebagai lokasi yang diajukan. Tawaran ini disampaikan di tengah upaya mencari jalan damai guna mengakhiri perang yang telah berlangsung selama tiga tahun.
Putin menegaskan, jika tidak ada kesepakatan damai yang dicapai, Rusia akan melanjutkan operasi militernya di Ukraina.
Pernyataan Putin dari China
Saat berbicara dengan wartawan setelah kunjungan kenegaraannya ke China—di mana ia menghadiri parade militer bersama Presiden Xi Jinping dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un—Putin menyatakan tidak pernah menutup peluang untuk bertemu Zelensky.
“Donald [Trump] meminta saya mempertimbangkan pertemuan itu. Saya katakan, ‘Ya, bisa saja. Biarkan Zelensky datang ke Moskow’,” ucap Putin, merujuk pada Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Respons Ukraina: Tawaran yang Tak Masuk Akal
Menteri Luar Negeri Ukraina, Andrii Sybiha, segera menolak undangan tersebut. Ia menilai ajakan Putin tidak realistis dan tidak dapat diterima.
“Setidaknya tujuh negara sudah siap menjadi tuan rumah pertemuan antara kedua pemimpin demi perdamaian. Ini tawaran serius, dan Presiden Zelensky bersedia hadir kapan saja,” kata Sybiha.
Menurutnya, Putin hanya berusaha mempermainkan proses diplomasi dengan memberikan usulan yang mustahil diterima Kyiv. “Hanya tekanan internasional yang lebih besar yang dapat memaksa Rusia mengambil langkah serius menuju perdamaian,” tambahnya.
Serangan Baru Rusia
Bersamaan dengan pernyataan itu, Angkatan Udara Ukraina melaporkan bahwa Rusia meluncurkan 502 drone dan 24 rudal pada Rabu malam. Sebagian besar menghantam wilayah barat Ukraina, merusak belasan bangunan tempat tinggal dan melukai empat pekerja kereta api.
“Tiga rudal dan 69 drone serang berhasil mengenai 14 titik, sementara serpihan proyektil jatuh di sejumlah lokasi lain,” jelas pihak militer Ukraina.
Zelensky Bertemu Pemimpin Eropa
Di sisi lain, Presiden Zelensky telah tiba di Paris untuk bertemu para pemimpin Eropa. Ia berharap dukungan mereka dapat meningkatkan tekanan terhadap Rusia.
“Sayangnya, kami belum melihat tanda bahwa Rusia sungguh ingin menghentikan perang,” ujar Zelensky di Istana Kepresidenan Prancis.
Presiden Emmanuel Macron menegaskan Eropa siap memberikan jaminan keamanan bagi Ukraina ketika kesepakatan damai tercapai. “Kami siap mendukung perdamaian yang kokoh dan berkelanjutan, baik untuk Ukraina maupun Eropa. Pertanyaannya sekarang adalah ketulusan Rusia,” ujarnya.
Peran Donald Trump
Presiden AS Donald Trump juga dijadwalkan berbicara dengan Zelensky pada Kamis waktu setempat. “Saya akan segera berbicara dengannya, dan setelah itu kita tahu langkah apa yang akan diambil. Mari kita lihat dalam beberapa hari ke depan,” kata Trump saat pertemuan di Gedung Putih bersama Presiden Polandia Karol Nawrocki.