Palestina Tegaskan Bukan Proyek Investasi, Lahan Tidak Dijual

TEPI BARAT – Juru bicara Kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudeineh, menegaskan bahwa Palestina bukanlah proyek investasi dan bahwa tanahnya tidak untuk dijual. Pada hari Selasa, Presiden AS Donald Trump menyebut Gaza sebagai “lokasi pembongkaran” dan menyatakan bahwa Palestina tidak memiliki pilihan lain, sambil menambahkan bahwa ia ingin melihat Yordania dan Mesir menerima warga Palestina dari Jalur Gaza. Trump juga menyatakan bahwa AS akan “mengambil alih” Gaza dan bertanggung jawab atas pekerjaan rekonstruksi di wilayah tersebut.

“Palestina, dengan tanah, sejarah, dan tempat-tempat sucinya, tidak untuk dijual dan bukan proyek investasi,” ujar Abu Rudeineh seperti dikutip oleh kantor berita WAFA.

Baca Juga : https://frenchysymphony.com/rusia-lakukan-serangan-besar-besaran-ke-ukraina-nato-kerahkan-jet-tempur-dan-siagakan-sistem-rudal/

Israel Langgar Ketentuan Gencatan Senjata

Sementara itu, Kantor Media Pemerintah Gaza mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa Israel melanggar ketentuan gencatan senjata dengan tidak mengizinkan jumlah bantuan minimum yang disepakati untuk memasuki wilayah kantong tersebut. Kesepakatan tersebut memungkinkan lewatnya 600 truk bantuan setiap hari, minimal, yang mencakup 50 truk bahan bakar, serta 60.000 unit bergerak dan 200.000 tenda, generator listrik dan suku cadangnya, panel surya dan baterai.

“Bantuan yang masuk ke Jalur Gaza masih jauh dari jumlah minimum yang dibutuhkan,” tegas pernyataan tersebut, karena hanya 8.500 truk yang telah memasuki Jalur Gaza sejak perjanjian dimulai 20 hari lalu, bukan 12.000 yang diperlukan. Selain itu, hanya 2.916 truk yang mencapai Gaza utara, bukan 6.000 truk seperti yang disepakati. “Sebagian besar bantuan yang masuk adalah makanan,” ungkap pernyataan itu, sementara bantuan untuk tempat tinggal hanya mencapai kurang dari 10% dari jumlah yang disepakati. “Demikian pula, hanya 15 truk bahan bakar yang memasuki Gaza, bukan 50,” jelasnya.

Baca Juga : https://frenchysymphony.com/panglima-militer-israel-ungkap-jumlah-tentara-yang-tewas-lebih-banyak-dari-laporan-resmi/

Krisis Bantuan Kemanusiaan di Gaza

Bantuan kemanusiaan mulai memasuki Gaza sejak gencatan senjata dimulai, namun 600 truk yang melewati perlintasan Rafah setiap hari tidak cukup memenuhi kebutuhan penduduk, menurut Norwegian Refugee Council (NRC), badan bantuan global.

“Sebelum 7 Oktober 2023, 500 truk memasuki Gaza pada hari kerja apa pun, dan saat itu orang-orang masih bisa bekerja dan tinggal di rumah mereka,” kata Shaina Low, penasihat komunikasi NRC, dalam wawancara dengan Al Jazeera. Ia menjelaskan, “Sekarang, 600 truk masuk setiap hari dan kami berada dalam situasi krisis darurat.” Selain itu, organisasi bantuan “menghadapi hambatan luar biasa dalam menyalurkan bantuan ke Gaza” selama 15 bulan terakhir. “Sekarang, kami akhirnya dapat meningkatkan respons kami, tetapi masih ada keterlambatan dalam menyaring jenis material tertentu,” tambah Low.

Material yang diberi label “guna ganda” oleh Israel, termasuk perlengkapan medis, menghadapi pembatasan. “Penundaan juga disebabkan oleh terbatasnya ketersediaan peralatan pemeriksaan yang digunakan oleh otoritas Israel untuk memeriksa truk bantuan,” ungkap juru bicara tersebut.

Artikel Terkait : https://frenchysymphony.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *