Muhsin Hendricks, Imam Muslim Gay Pertama, Tewas Ditembak di Afrika Selatan

Gqeberha – Muhsin Hendricks, yang dikenal sebagai imam Muslim gay pertama di dunia, telah ditembak mati pada hari Sabtu di dekat kota Gqeberha, Afrika Selatan. Imam tersebut mengelola sebuah masjid yang menjadi tempat perlindungan bagi komunitas gay dan Muslim terpinggirkan lainnya. Kejadian ini terjadi saat Hendricks berada di dalam mobil bersama orang lain ketika sebuah kendaraan menghentikan laju mereka. Dua orang yang tidak dikenal dengan wajah tertutup keluar dari kendaraan tersebut dan mulai menembak ke arah mobil.

Baca Juga : https://frenchysymphony.com/macron-menentang-usulan-trump-soal-pencaplokan-gaza/

Kronologi Pembunuhan

Menurut kepolisian Eastern Cape dalam sebuah pernyataan yang disampaikan AFP, “Dua tersangka tak dikenal keluar dari kendaraan dan mulai melepaskan beberapa tembakan ke kendaraan itu.” Setelah itu, para penyerang melarikan diri dari lokasi kejadian. Pengemudi kendaraan tersebut kemudian menyadari bahwa Hendricks, yang duduk di kursi belakang, tertembak dan meninggal dunia. Kepolisian setempat mengonfirmasi keaslian sebuah video yang tersebar di media sosial yang memperlihatkan insiden tersebut. Motif pembunuhan masih belum diketahui dan kini menjadi bagian dari penyelidikan yang tengah berlangsung.

Baca Juga : https://frenchysymphony.com/arab-saudi-sambut-positif-gagasan-pertemuan-puncak-putin-dan-trump/

Reaksi dari Komunitas LGBTQ

Pembunuhan ini menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk dari Asosiasi Lesbian, Gay, Biseksual, Trans, dan Interseks Internasional (ILGA World). Direktur eksekutif ILGA World, Julia Ehrt, menyampaikan rasa terkejut atas peristiwa tragis ini. “Kami sangat terkejut dengan berita pembunuhan Muhsin Hendricks, dan kami meminta pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan menyeluruh, yang kami khawatirkan merupakan kejahatan kebencian,” ujar Ehrt.

Baca Juga : https://frenchysymphony.com/israel-langgar-gencatan-senjata-dengan-serangan-udara-di-gaza/

Kehidupan dan Warisan Hendricks

Muhsin Hendricks adalah seorang aktivis yang dikenal luas dalam komunitas LGBTQ dan sering berjuang untuk hak-hak kaum terpinggirkan. Pada tahun 1996, Hendricks mengumumkan dirinya sebagai gay dan sejak itu aktif di berbagai organisasi advokasi LGBTQ. Selain itu, Hendricks juga dikenal sebagai pengelola Masjid Al-Ghurbaah yang terletak di Wynberg, dekat Cape Town. Masjid ini menyediakan ruang aman bagi Muslim queer dan perempuan terpinggirkan yang ingin beribadah dan menjalankan ajaran Islam tanpa takut akan diskriminasi.

Hendricks juga menjadi subjek film dokumenter The Radical yang dirilis pada tahun 2022. Dalam film tersebut, dia menyebutkan adanya ancaman terhadap dirinya, tetapi dia tetap bertekad bahwa “kebutuhan untuk menjadi otentik” lebih besar daripada rasa takut akan kematian.

Baca Juga : https://frenchysymphony.com/ketegangan-dengan-rusia-as-kerahkan-24-jet-tempur-siluman-f-22-dalam-manuver-elephant-walk/

Situasi Keamanan di Afrika Selatan

Afrika Selatan dikenal memiliki salah satu tingkat pembunuhan tertinggi di dunia. Data kepolisian menunjukkan bahwa sekitar 28.000 pembunuhan terjadi pada tahun 2024 hingga Februari, yang menunjukkan tantangan besar terkait keselamatan di negara tersebut.

Artikel Terkait : https://frenchysymphony.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *