https://frenchysymphony.com/ London – Polisi Inggris Menangkap Warga Bulgaria yang Diduga Agen Intelijen Tiga orang yang diduga bekerja sebagai mata-mata untuk Rusia ditangkap oleh Kepolisian Metropolitan London pada hari Rabu, bertepatan dengan kunjungan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, ke Inggris.
Pembicaraan Perang Rusia-Ukraina Jadi Latar Belakang Penangkapan
Selama kunjungan tersebut, Trump dilaporkan melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, dengan topik utama mengenai upaya mengakhiri konflik antara Rusia dan Ukraina. Ketegangan antara Rusia dan negara-negara Barat semakin meningkat, memicu peringatan dari sekutu NATO atas meningkatnya aktivitas sabotase oleh agen intelijen Rusia di wilayah mereka.
Rusia sendiri membantah tuduhan bahwa mereka mendalangi operasi-operasi sabotase tersebut, dan justru menuduh negara-negara Barat melakukan tindakan spionase untuk melemahkan Moskow.
Ditangkap di Essex, Ditemukan Dokumen Identitas Palsu
Kepolisian menyatakan bahwa dua pria dan satu perempuan ditangkap di sebuah alamat di Essex, wilayah di timur London. Ketiganya dituduh memiliki dokumen identitas palsu, termasuk paspor dari berbagai negara seperti Inggris, Bulgaria, Prancis, Italia, Spanyol, Yunani, dan Republik Ceko.
Penangkapan dilakukan oleh unit kontraterorisme sebagai bagian dari penyelidikan atas dugaan pelanggaran terhadap Undang-Undang Keamanan Nasional Inggris. Ketiganya diduga telah membantu dinas intelijen Rusia dalam melaksanakan operasi rahasia.
Identitas dan Status Hukum Tersangka
Menurut laporan BBC, ketiga tersangka adalah warga negara Bulgaria: Orlin Roussev (45), Biser Dzhambazov (42), dan Katrin Ivanova (31). Ketiganya saat ini telah dibebaskan dengan jaminan sambil menunggu proses lebih lanjut.
Peringatan dari Kepolisian Inggris
Dominic Murphy, Kepala Komando Antiterorisme Kepolisian Metropolitan, menyatakan bahwa badan intelijen asing semakin sering merekrut individu untuk bertindak sebagai “perantara” atau proksi.
“Baru-baru ini, dua pemuda Inggris juga menunggu vonis karena direkrut oleh Wagner Group—kelompok yang sangat dekat dengan negara Rusia—untuk melakukan pembakaran terhadap sebuah gudang yang terkait dengan Ukraina,” ujar Murphy, seperti dikutip oleh Newsweek pada Kamis (18/9/2025).
Murphy menekankan bahwa meskipun kasus terbaru ini tidak berkaitan langsung dengan insiden tersebut, siapa pun yang tergoda untuk bekerja atas nama negara asing di Inggris harus mempertimbangkan risikonya dengan serius.
“Setiap aktivitas semacam ini akan kami selidiki dengan tuntas, dan jika terbukti, para pelaku akan dikenai tuntutan hukum yang berat,” tegasnya.
Rusia Belum Beri Tanggapan Resmi
Hingga saat ini, pemerintah Rusia belum memberikan komentar resmi terkait penangkapan tiga orang yang dituduh sebagai agen intelijen mereka oleh otoritas Inggris.