ISLAMABAD – India dilaporkan menyerang sembilan wilayah di Pakistan dengan 24 misil presisi pada Selasa malam hingga Rabu dini hari. Serangan dahsyat ini diklaim telah menyebabkan kematian 10 anggota keluarga dari pemimpin Jaish-e-Mohammad (JeM), Maulana Masood Azhar, beserta empat orang kepercayaannya.
Serangan yang diberi nama kode Operasi Sindoor ini, menurut klaim India, merupakan respons terhadap aksi teror di Pahalgam, Kashmir, yang merenggut nyawa 16 wisatawan Hindu pada 22 April lalu. Sebuah pernyataan yang dikaitkan dengan Azhar, yang pernah ditangkap di India pada tahun 1994 dan dibebaskan setelah pembajakan pesawat Indian Airlines 814, menyebutkan bahwa korban tewas dalam serangan di markas JeM—Jamia Masjid Subhan Allah di Bahawalpur—termasuk saudara perempuannya dan suaminya, seorang keponakan beserta istrinya, seorang keponakan lainnya, serta lima orang anak dari keluarga besarnya.
“Sepuluh anggota keluarga saya dianugerahi kebahagiaan ini malam ini…Lima di antaranya adalah anak-anak tak berdosa, kakak perempuan saya, suaminya yang terhormat, keponakan saya Fazil Bhanje dan istrinya, serta keponakan tercinta saya Fazilah…Saudara laki-laki saya tersayang Huzaifah dan ibunya,” demikian bunyi pernyataan tersebut, seperti dilansir NDTV, Kamis (8/5/2025).
Dalam pernyataannya, ia mengungkapkan tidak adanya penyesalan maupun keputusasaan. “Sebaliknya, berulang kali terlintas dalam benak saya bahwa saya pun akan segera bergabung dengan kafilah bahagia yang beranggotakan empat belas orang ini,” tuturnya. “Waktu keberangkatan mereka telah tiba, namun Tuhan tidak membunuh mereka,” imbuhnya. Ia juga mengajak masyarakat untuk menghadiri doa pemakaman yang akan dilaksanakan pada hari ini. Masood Azhar (56), yang telah ditetapkan sebagai teroris internasional oleh Dewan Keamanan PBB, dituding terlibat dalam berbagai konspirasi di balik sejumlah serangan teror di India, termasuk serangan terhadap Parlemen pada tahun 2001, serangan Mumbai tahun 2008, serangan Pathankot tahun 2016, dan serangan Pulwama tahun 2019. Meskipun keberadaan teroris di Pakistan merupakan informasi yang umum diketahui, Islamabad berulang kali menyangkal memiliki informasi mengenai keberadaannya. India meluncurkan 24 misil presisi ke sembilan lokasi di Pakistan dan wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan pada Selasa malam sebagai pembalasan atas serangan teror di Pahalgam yang menewaskan 26 wisatawan Hindu.
Sumber-sumber dari pemerintah India menyatakan bahwa lebih dari 70 teroris tewas dan lebih dari 60 lainnya mengalami luka-luka dalam serangan militer tersebut. Pejabat India menyampaikan penyesalan atas jatuhnya korban sipil, namun menekankan bahwa segala upaya telah dilakukan untuk meminimalisir kerugian di pihak non-kombatan. Sumber dari India menambahkan bahwa seluruh target telah diperiksa secara cermat dan terbukti memiliki keterkaitan langsung dengan aktivitas teroris. Akan tetapi, karakteristik perang asimetris, di mana kelompok-kelompok teroris seringkali menyembunyikan fasilitas mereka di area padat penduduk sipil, mempersulit upaya untuk sepenuhnya menghindari korban dari pihak yang tidak terlibat dalam pertempuran.