Marwan Al-Sultan dan Keluarganya Tewas, Pemerintah RI Mengutuk Tindakan Brutal
https://frenchysymphony.com/ GAZA – Dr. Marwan Al-Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, wafat bersama istri, anak perempuan, dan saudara perempuannya setelah apartemen mereka dihantam serangan militer Israel pada 2 Juli 2025. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyampaikan belasungkawa mendalam dan mengecam keras serangan tersebut.
“Indonesia menyampaikan duka cita atas wafatnya Dr. Marwan Al-Sultan, Direktur RS Indonesia di Gaza, serta keluarganya, dan mengutuk keras serangan Israel yang mengakibatkan tragedi ini,” tulis @Kemlu_RI di platform X pada Kamis (3/7/2025).
Pengabdian Hingga Akhir Hayat
Menurut sumber medis Gaza, Dr. Marwan tidak pernah meninggalkan tugasnya meski RS Indonesia terus berada di bawah ancaman. Keponakannya, Diaa Al-Najjar, mengatakan sang dokter tetap bertugas hingga saat-saat terakhir hidupnya.
“Beliau terus berjuang tanpa henti hingga detik terakhir,” ujar Diaa kepada CBC News.
RS Indonesia Jadi Target Sejak Mei
RS Indonesia, rumah sakit terbesar di Gaza bagian utara, telah dikepung oleh militer Israel sejak Mei. Fasilitas ini merupakan jalur penting bagi warga sipil yang terdampak konflik berkepanjangan sejak hampir 21 bulan lalu. Pada Mei, hanya 20 dari 36 rumah sakit yang masih dapat beroperasi meskipun sebagian, akibat gempuran tanpa henti dari militer Israel.
Menurut Issam Nabhan, kepala perawatan RS Indonesia, jenazah Dr. Marwan dan keluarganya tiba di RS Al-Shifa dalam kondisi mengenaskan. Munir Al-Barash, pejabat Kementerian Kesehatan Gaza, menyebut kematian Marwan sebagai bagian dari pola sistematis terhadap tenaga medis di wilayah tersebut.
Lebih dari 1.500 Tenaga Kesehatan Tewas
Sejak Oktober 2023, lebih dari 1.500 petugas medis dilaporkan meninggal akibat konflik, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza. Lembaga kemanusiaan seperti Médecins Sans Frontières (MSF) mengutuk keras tindakan Israel yang disebut sengaja menyasar rumah sakit dan petugas kesehatan.
Jumlah Korban Melewati 57.000 Jiwa
Dalam laporan terbaru, jumlah korban tewas di Gaza telah melewati angka 57.000 orang. Pada Rabu malam saja, rumah sakit menerima 142 jenazah. Dari serangan sepanjang Rabu, sedikitnya 40 warga sipil terbunuh, termasuk anak-anak dan wanita.
Gencatan Senjata Masih Tanda Tanya
Di tengah duka dan penderitaan, Hamas menyatakan sedang meninjau usulan gencatan senjata yang disebut sebagai “penawaran akhir” oleh Presiden AS Donald Trump. Trump menyebut Israel telah menyetujui persyaratan untuk mengakhiri perang dalam 60 hari. Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan tekadnya untuk menghancurkan Hamas secara total.
“Tidak akan ada Hamas. Tidak akan ada Hamastan. Masa itu sudah berakhir,” tegas Netanyahu dalam pertemuan publiknya.