Dewan Keamanan PBB Setujui Resolusi AS untuk Mengakhiri Perang Ukraina-Rusia

NEW YORK – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) telah menyetujui resolusi rancangan Amerika Serikat (AS) yang mendesak “penghentian segera” konflik di Ukraina. Washington dan Moskow menyebut langkah ini sebagai langkah penting menuju perdamaian. Dewan yang terdiri dari 15 negara tersebut mengesahkan resolusi itu pada hari Senin (24/2/2025) dengan hasil suara 10-0, sementara lima negara memilih abstain. Teks akhir dari resolusi ini tidak menyertakan bahasa keras yang mengecam Moskow, meskipun ada upaya dari Prancis, Inggris, Denmark, dan Slovenia untuk memasukkannya.

Baca Juga : https://frenchysymphony.com/trump-marah-zelensky-pilih-tidur-daripada-temui-menteri-keuangan-as/

Reaksi Rusia terhadap Resolusi PBB

Perwakilan Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, menyambut baik resolusi tersebut dan menekankan bahwa Moskow melihatnya sebagai dasar untuk upaya perdamaian lebih lanjut. Nebenzia mengakui adanya perubahan positif dalam posisi AS terkait konflik Ukraina dan menggambarkan resolusi ini sebagai langkah pertama dalam memperkenalkan dokumen Dewan Keamanan PBB yang lebih pragmatis dan berorientasi masa depan. Namun, dia mengungkapkan kekecewaannya karena amandemen yang diusulkan oleh Rusia, yang dianggap sederhana namun penting untuk penilaian “akurat” terhadap krisis, tidak diterima. Dia juga mengkritik delegasi Eropa yang, menurutnya, berusaha menggagalkan perkembangan positif yang muncul.

Baca Juga : https://frenchysymphony.com/ukraina-menolak-membayar-utang-rp5-705-triliun-kepada-as/

Kritikan terhadap Negara-negara Eropa

Nebenzia menuduh negara-negara Eropa sebagai satu-satunya aktor internasional yang secara aktif mendorong kelanjutan permusuhan dan menolak inisiatif perdamaian yang realistis. Meskipun Prancis dan Inggris tidak memveto resolusi tersebut, kedua negara memilih abstain setelah upaya untuk menunda keputusan tersebut gagal. “Mereka mencoba membanjiri teks dengan pernyataan yang tidak seimbang dan dipolitisasi yang tidak membawa kita lebih dekat pada perdamaian, tetapi justru berusaha menggagalkan prospek penyelesaian,” ujarnya.

Baca Juga : https://frenchysymphony.com/tidak-ada-perdamaian-tanpa-harga-5-kisah-nyata-di-balik-tuntutan-trump-terhadap-ukraina/

Optimisme untuk Kerja Sama Internasional

Meskipun terdapat ketidaksempurnaan dalam teks tersebut, Nebenzia tetap melihat resolusi ini sebagai peluang untuk menciptakan kerja sama yang lebih konstruktif antara negara-negara besar di bidang keamanan Eropa dan internasional, yang membawa optimisme hati-hati. Namun, dia juga memperingatkan agar tidak terlalu berharap tinggi, dengan menegaskan bahwa “pihak yang berperang,” yang diwakili oleh Kiev dan pendukung-pendukungnya di Eropa, tetap bertekad untuk merusak dan menghalangi upaya diplomatik.

Baca Juga : https://frenchysymphony.com/kapal-perang-china-tembaki-armada-angkatan-laut-selandia-baru/

Dorothy Shea Memuji Resolusi sebagai Langkah Penting

Perwakilan AS, Dorothy Shea, memuji pengesahan resolusi ini sebagai sebuah langkah penting menuju perdamaian. “Resolusi ini menempatkan kita di jalur menuju perdamaian. Ini adalah langkah awal yang krusial dan seharusnya membuat kita semua bangga,” ujar Shea. Dia juga menjelaskan, “Sekarang saatnya kita memanfaatkannya untuk membangun masa depan yang damai bagi Ukraina, Rusia, dan masyarakat internasional.”

Artikel Terkait : https://frenchysymphony.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *