Calon Kanselir Jerman Mendukung Pengiriman Rudal Taurus ke Ukraina

https://frenchysymphony.com/ BERLIN – Friedrich Merz, seorang kandidat untuk posisi kanselir Jerman, menyatakan kesiapannya untuk mengirimkan rudal Taurus yang canggih ke Ukraina. Langkah ini dipandang sebagai bagian dari upaya untuk membantu Kyiv mendapatkan keunggulan melawan Rusia.

Dalam wawancaranya dengan Caren Miosga dari ARD, Merz menegaskan kembali permintaannya sebelumnya untuk menyediakan senjata jarak jauh kepada militer Ukraina. Pendiriannya ini berbeda dengan kebijakan Kanselir Jerman saat ini, Olaf Scholz, yang menolak memberikan rudal tersebut kepada Ukraina. Pernyataan Merz muncul setelah serangan rudal Rusia—yang ia sebut sebagai “kejahatan perang serius”—yang mengakibatkan sedikitnya 34 warga sipil tewas dan 117 lainnya terluka di kota Sumy, Ukraina.

Kanselir Scholz telah menjelaskan posisinya terkait rudal Taurus dengan menyatakan bahwa militer Ukraina harus memiliki kemampuan untuk “mengantisipasi situasi”. Namun, Merz menekankan bahwa pengiriman rudal jarak jauh hanya akan terjadi setelah berdiskusi dengan sekutu Jerman di Eropa. “Ini perlu dikoordinasikan. Dan jika ada persetujuan, maka Jerman harus berkontribusi,” ujar Merz, pemimpin Uni Demokratik Kristen (CDU), seperti yang dilaporkan oleh euronews, Selasa (15/4/2025). Merz menyoroti bahwa sekutu Jerman seperti Inggris dan Prancis telah mengirimkan rudal jelajah ke Ukraina. Akan tetapi, sistem Taurus menawarkan jangkauan yang lebih jauh dibandingkan rudal jelajah Scalp Prancis atau rudal Storm Shadow Inggris. Sistem ini juga memiliki ketepatan yang dibutuhkan untuk menghancurkan target penting seperti pilar jembatan secara efektif.

Merz mengindikasikan bahwa sistem Taurus dapat dipergunakan untuk menargetkan Jembatan Kerch, jalur darat vital antara Rusia dan semenanjung Crimea yang diduduki Rusia.

“Itu akan menjadi salah satu cara untuk akhirnya menempatkan negara ini secara strategis—untuk tetap berpegang pada ketentuan—di atas situasi,” terang Merz, sambil menambahkan bahwa ia tidak yakin Presiden Rusia Vladimir Putin akan merespons positif tawaran perdamaian. Ukraina telah meminta pengiriman rudal jelajah Taurus Jerman selama bertahun-tahun, terutama agar dapat menyerang infrastruktur strategis penting seperti Jembatan Kerch. Jembatan tersebut telah diserang beberapa kali selama perang tetapi tidak hancur sepenuhnya. Kanselir Scholz selalu menolak pengiriman rudal Taurus, khawatir Jerman akan terlibat dalam perang jika mengirimkan senjata ke Kyiv. Kebijakan kanselir dari Partai Sosial Demokrat (SPD) yang akan mengakhiri masa jabatannya itu telah mendapatkan kritik dari Ukraina. Belum jelas apakah SPD, yang telah setuju untuk membentuk pemerintahan koalisi dengan CDU, akan mendukung sikap Merz terkait isu ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *