Pidato Kontroversial Panglima Militer Pakistan
https://frenchysymphony.com/ ISLAMABAD – Panglima Militer Pakistan, Marsekal Lapangan Asim Munir, mengeluarkan ancaman keras bahwa separuh dunia akan ikut hancur jika negaranya dimusnahkan dalam perang nuklir melawan India di masa depan.
Pernyataan ini memicu kecaman keras dari New Delhi yang menilai komentar tersebut sebagai tindakan “tidak bertanggung jawab”.
Dalam pidato di sebuah acara makan malam di Tampa, Florida, Amerika Serikat, Munir mengatakan:
“Kami adalah bangsa pemilik senjata nuklir. Jika kami merasa akan hancur, kami akan menyeret separuh dunia hancur bersama kami.”
Ancaman ini dikaitkan dengan keputusan India yang baru-baru ini menangguhkan beberapa ketentuan Perjanjian Perairan Indus setelah insiden serangan teror Pahalgam yang menewaskan 26 turis Hindu.
Pakistan: Satu-satunya Negara Islam Pemilik Senjata Nuklir
Pakistan hingga kini menjadi satu-satunya negara mayoritas Muslim yang memiliki senjata nuklir. Ancaman penggunaan senjata pemusnah massal ini bukan kali pertama disuarakan pejabat Islamabad, terutama setelah perang singkat dengan India pada Juni lalu.
Menurut Buku Tahunan Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) 2025, per Januari tahun ini, Pakistan memiliki sekitar 170 hulu ledak nuklir, jumlah yang sama dengan tahun sebelumnya.
Negara ini terus mengembangkan triad nuklir, yang mencakup:
-
Pesawat pembawa bom gravitasi nuklir
-
Rudal balistik dan rudal jelajah berbasis darat
-
Rudal jelajah berbasis laut (SLCM) untuk kapal selam
SIPRI juga mencatat bahwa Pakistan sedang mengembangkan beberapa sistem pengiriman baru, yang berpotensi memperluas persenjataannya di dekade mendatang.
1. Kemampuan Rudal Pakistan
Rudal Jarak Menengah dan Jauh
-
Shaheen-3: Rudal balistik tercanggih Pakistan dengan jangkauan 2.750 km, mampu menjangkau seluruh India dan sebagian Timur Tengah.
-
Ababeel: Rudal dengan potensi MIRV (beberapa hulu ledak yang dapat mengenai target berbeda), jangkauan sekitar 2.200 km, masih dalam tahap pengembangan.
Rudal Jarak Pendek dan Taktis
-
Fatah-II: Jangkauan 400 km, kecepatan hipersonik.
-
Shaheen-II: Jangkauan 1.500–2.000 km.
-
Ghauri-II: Jangkauan lebih dari 2.000 km.
-
Nasr: Jangkauan 70 km, digunakan untuk operasi taktis.
-
Abdali: Jangkauan 200–300 km.
-
Ghaznavi: Jangkauan 290–320 km.
Rudal Jelajah
-
Babur-3: Rudal jelajah berbasis kapal selam, jangkauan 450 km.
-
Ra’ad ALCM: Rudal jelajah peluncuran udara untuk memperkuat arsenal nuklir berbasis pesawat.
2. Komponen Angkatan Laut
Pakistan tengah membangun kemampuan serangan kedua (second-strike capability) melalui kekuatan nuklir berbasis laut.
SLCM Babur-3, yang diuji pada 2017 dan 2018, dirancang untuk mempersenjatai tiga kapal selam diesel-listrik Agosta-90B.
Jika operasional, ini akan melengkapi triad nuklir Pakistan.
3. Kapasitas Hulu Ledak
-
Hasil uji coba nuklir Pakistan menunjukkan kekuatan sekitar 12 kiloton.
-
Ada spekulasi tentang pengembangan hulu ledak fisi yang ditingkatkan, namun tidak ada bukti tentang desain termonuklir dua tahap.
-
Hulu ledak disimpan terpisah dari sistem pengiriman pada masa damai.
Tanggapan India
Kementerian Luar Negeri India menyebut pernyataan Munir sebagai bentuk “ancaman serangan nuklir” dan “barang dagangan” bagi militer Pakistan.
Pernyataan ini, menurut India, menunjukkan ketidakstabilan sistem komando nuklir Pakistan yang dinilai memiliki hubungan erat dengan kelompok teroris.