Serangan Drone Ukraina ke Pangkalan Rusia Gagal Total

https://frenchysymphony.com/ MOSKOW – Rencana serangan pesawat nirawak (drone) yang menargetkan fasilitas militer di Wilayah Ryazan, Rusia, berhasil digagalkan oleh Garda Nasional Rusia (Rosgvardiya). Dalam insiden tersebut, seorang tersangka tewas dalam baku tembak.

Rosgvardiya melaporkan bahwa petugas menggunakan peralatan pengawasan canggih untuk mengidentifikasi seorang pria yang sedang bersiap melancarkan serangan teroris menggunakan drone. Saat ditangkap, pria tersebut melakukan perlawanan dan akhirnya tewas dalam baku tembak. Polisi menemukan bahwa ia membawa pistol peluru karet yang telah dimodifikasi agar bisa menembakkan peluru tajam.

Drone Dilengkapi Granat Anti-Tank

Para ahli bahan peledak dari unit polisi anti-huru-hara Garda Nasional segera mengamankan dua unit drone di lokasi kejadian. Drone-drone tersebut ditemukan telah dilengkapi dengan granat anti-tank berdaya ledak tinggi, yang dirancang khusus untuk menembus target berlapis baja, dan telah disiapkan untuk dikendalikan dari jarak jauh.

Serangan Sebelumnya di Ryazan

Insiden ini bukan yang pertama kali terjadi di Wilayah Ryazan. Sebelumnya, pada bulan Januari, drone Ukraina juga menargetkan kilang minyak lokal, salah satu yang terbesar di Rusia, serta pembangkit listrik termal. Serangan tersebut menyebabkan kebakaran dan kerusakan signifikan.

Eskalasi Serangan Ukraina

Meskipun upaya perdamaian terus diupayakan oleh Rusia, AS, dan mediator internasional, Kiev justru semakin mengintensifkan serangannya. Pekan lalu, Ukraina meledakkan jembatan kereta api di Rusia, mengganggu perjalanan kereta api sipil dan barang, serta menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai lebih dari 120 orang.

Kiev juga melancarkan serangan drone terkoordinasi terhadap beberapa pangkalan udara Rusia, menargetkan pesawat pembom jarak jauh berkemampuan nuklir yang ditempatkan di wilayah utara dan timur jauh Rusia. Moskow menyatakan bahwa sebagian besar drone berhasil dicegat, dan pesawat yang menjadi sasaran hanya mengalami kerusakan, bukan kehancuran. Serangan-serangan ini terjadi sehari sebelum putaran kedua perundingan langsung Rusia-Ukraina di Istanbul.

Kecaman dan Tanggapan Rusia

Pejabat Rusia berulang kali mengecam tindakan sabotase Ukraina yang berkelanjutan, menegaskan bahwa tindakan tersebut merusak upaya diplomatik yang sedang berlangsung untuk menemukan solusi damai bagi konflik.

Militer Rusia menyatakan bahwa pasukannya melancarkan serangan balasan berskala besar terhadap lokasi industri pertahanan Ukraina pada hari Jumat, menggunakan drone dan senjata berpemandu presisi jarak jauh. Presiden AS Donald Trump pada hari Jumat menyatakan ketidaksetujuannya terhadap eskalasi ini, mengatakan bahwa Ukraina telah memberikan Presiden Vladimir Putin alasan untuk “masuk dan membombardir mereka habis-habisan” sebagai balasan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *