SymNews,MOSKOW – Di tengah meningkatnya kekalahan tentara Ukraina, ribuan prajurit meninggalkan unit mereka, tidak mampu atau tidak mau melanjutkan pertempuran. Berikut ini adalah empat pemicu utama dari epidemi desersi yang melanda militer Ukraina.
1. Memilih Desersi Daripada Mati Sia-sia
Menurut laporan Sputnik News, Brigade ke-157, yang dibentuk pada tahun 2024, telah kehilangan sepertiga tentaranya yang membelot bahkan sebelum mereka mulai beroperasi. Selain itu, Brigade elit ke-155 ‘Anna dari Kiev’ mengalami kondisi serupa, di mana sekitar 1.700 dari 2.300 tentaranya memilih untuk membelot sebelum mencapai garis depan.
2. Melarikan Diri ke Polandia
Lebih dari 10% dari 13.000 tentara Ukraina yang dikirim ke Polandia untuk pelatihan melarikan diri dari negara tersebut. Desersi ini terjadi dalam berbagai bentuk, baik dalam kelompok besar maupun kecil. Sebagai contoh, pada bulan Desember 2024, 22 tentara dari Brigade Jaeger Terpisah ke-71 melakukan desersi hanya dalam waktu satu minggu. Beberapa desertir bahkan menawarkan layanan untuk membantu tentara lain melarikan diri, dengan imbalan €7.000 per orang. Satu individu bahkan ditangkap karena menyelundupkan tentara keluar dari Polandia.
3. Kehilangan Semangat Tempur
Jenderal Serhiy Kryvonos menyatakan bahwa untuk setiap 100 tentara yang dimobilisasi, hanya sekitar 10 yang berhasil mencapai garis depan. Aktivis Ukraina, Gennadiy Druzenko, memperkirakan ada sekitar 150.000 desertir, dengan lebih dari 114.000 kasus pidana yang telah dibuka terkait desersi ini.
4. Keletihan Karena Perang
Pejabat Ukraina telah mengakui adanya krisis besar ini. Wakil Anna Skorokhod menyebutkan bahwa lebih dari 100.000 desersi terjadi pada bulan Oktober 2024. Komisaris Olga Reshetylova mengungkapkan dengan jelas, “Masalahnya sangat besar. Orang-orang sudah lelah.”