Serangan Udara Menghantam Jantung Kota Gaza
https://frenchysymphony.com/ GAZA – Pasukan Israel kembali melancarkan serangan besar dengan menargetkan gedung-gedung bertingkat di pusat Kota Gaza. Pada Jumat (5/9/2025), militer Israel menghancurkan Menara Mushtaha, bangunan setinggi 12 lantai yang berada di kawasan padat dan dikelilingi ratusan tenda pengungsi.
Sebelum serangan, tentara Israel mengeluarkan peringatan evakuasi. Namun, beberapa jam kemudian gedung tersebut dihantam dua kali serangan udara, termasuk dari jet tempur F-16. Israel menyebut bangunan itu digunakan Hamas sebagai pusat operasi, sementara pihak pengelola menegaskan gedung hanya ditempati warga sipil dan pengungsi.
Menurut laporan Al Jazeera, sejumlah korban sipil terluka akibat guncangan dan ledakan, lalu dilarikan ke Rumah Sakit al-Shifa. Serangan juga berdampak pada tenda-tenda darurat di sekitar lokasi.
“Gerbang Neraka” di Gaza
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyatakan operasi militer akan semakin gencar. Dalam unggahannya di platform X, ia menyebut “gerbang neraka telah terbuka” di Gaza, dan menegaskan bahwa serangan tidak akan berhenti sampai Hamas menerima syarat Israel: pembebasan sandera serta pelucutan senjata.
Al Jazeera melaporkan bahwa pada Jumat malam, Israel juga mengeluarkan perintah evakuasi untuk sebuah menara hunian 16 lantai berisi 65 apartemen dan sejumlah toko. Sebuah gedung lima lantai di dekat pom bensin serta YMCA pun mendapat perintah serupa.
Analis militer Elijah Magnier menilai penghancuran gedung-gedung tinggi bukan hanya untuk mengurangi risiko bagi pasukan darat, tapi juga untuk menciptakan ketakutan dan kepanikan warga Gaza.
Israel Klaim Kuasai 40% Kota Gaza
Dalam konferensi pers, Brigadir Jenderal Effie Defrin mengumumkan bahwa Israel telah menguasai sekitar 40% wilayah Kota Gaza, termasuk distrik Zeitoun dan Sheikh Radwan. Ia menyebut operasi akan semakin diperluas dalam beberapa hari mendatang.
Data pada hari yang sama menunjukkan 51 warga Gaza tewas, termasuk tujuh anak di Kota Gaza. Serangan ini mendorong gelombang pengungsian baru menuju kawasan Khan Younis, Deir el-Balah, az-Zawayda, dan al-Mawasi.
Namun, pejabat Palestina dan PBB menegaskan bahwa tidak ada wilayah yang benar-benar aman di Gaza, bahkan di zona yang ditetapkan Israel sebagai koridor kemanusiaan.
Jumlah Korban Perang Terus Meningkat
Sejak perang dimulai pada Oktober 2023, korban jiwa di Gaza telah mencapai 64.231 orang, sementara 161.583 lainnya terluka. Dari pihak Israel, 1.139 orang tewas dalam serangan 7 Oktober, dan sekitar 200 orang masih ditawan.